Selasa, 04 Januari 2011

Artikel : JEJAK KABAR BAIK INJIL DALAM ALKITAB

Kristariyanto
Ada Injil yang lain?
Pengertian kita akan Injil sangat menentukan kemantapan kita dalam hal keselamatan dan dasar iman kita. Pengertian kita akan Injil juga sangat menentukan kedalaman dalam hal penyebarluasan Injil Kerajaan
Allah… apakah kita menjadi pelaku, penonton atau justru penghambat.

Apakah Injil itu sama dengan kekristenan dengan segala tatacara ibadahnya? Apakah Injil itu terdiri dari kata-kata yang dirumuskan secara baku? Apakah Injil itu suatu pengalaman ritual atau ibadah tertentu? Apakah Injil itu hanya ada di kitab Perjanjian Baru? Dan seterusnya…. Bagaimana orang mendengar Injil dan bagaimana meresponinya sehingga beroleh keselamatan?

Pertanyaan-pertanyaan tsb kita ajukan untuk menolong kita melihat apa yang dikatakan Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, tentang apa yang dimaksud dengan Injil itu. Ketika Tuhan Yesus dan para tokoh Alkitab menyebut-nyebut Injil dan hal yang berhubungan dengan Injil itu, apa maksudnya?
Seperti kita ketahui bersama, di sekitar kita banyak sekali Injil diberitakan dan dikotbahkan atau diajarkan.
Begitu banyaknya berbagai jenis atau versi injil itu sehingga makin membingungkan kita. Ada injil kemakmuran
atau injil sukses, ada injil sosial atau kemasyarakatan, ada injil murni, ada injil yang lain, ada injil plus (plus nya
ini tergantung denominasi gereja), ada injil minus (minus ketuhanan Kristus). Belum lagi injil yang dibuat di luar
dari kanonisasi Alkitab, seperti injil yudas, injil barnabas, dsb.

Kalau yang jelas-jelas menggunakan sumber di luar Alkitab, kita dengan mudah bisa mengenali ketidakkonsistenan isi ajarannya. Tetapi kalau sumbernya juga dari Alkitab bahkan menggunakan ayat
referensi yang sama, tetapi dengan arah implikasi yang berbeda, ini yang rumit.
Begitu seriusnya mengenai adanya versi-versi injil yang diberitakan dan diajarkan, sampai Rasul Paulus
menggunakan kata yang sangat keras untuk menunjukkan bahwa adanya versi-versi injil ini masalah yang akan
berdampak serius kepada pertumbuhan iman umat percaya dan merupakan hal yang negatif bagi upaya
perluasan Kerajaan Allah di muka bumi ini. Berikut kita lihat kutipan reaksi Rasul Paulus di Galatia 1:6-10.

Gal 1:6-10
(6) Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah
memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
(7) yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud
untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
(8) Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu
injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
(9) Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang
memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah
dia.

(10) Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba
berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku
bukanlah hamba Kristus.

Rasul Paulus sampai menggunakan kata “terkutuk” dua kali, menunjukkan bahwa pengertian Injil ini sangat
serius. Injil seperti apakah yang dimaksud oleh Paulus itu berbeda dengan Injil yang diberitakan dan diajarkannya? Untuk kemudian bisa mengenali apakah suatu ajaran itu suatu injil lain atau injil yang
menyesatkan, maka kita pelajari sungguh-sungguh arti Injil yang dimaksud oleh Rasul Paulus dan yang
dimaksud oleh Alkitab secara keseluruhan dan konsisten dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu.

Mari kita mengadakan survei di seluruh bagian Alkitab, baik PL maupun PB untuk melihat langsung apa yang
dimaksud dengan Injil itu. Apa isinya dan bagaimana diresponi oleh penerima berita Injil itu dan apa
implikasinya bagi mereka yang memberi respon.

I. TERNYATA INJIL ITU SUDAH DIBERITAKAN DENGAN JELAS KEPADA ABRAHAM!
Galatia 3:8 Injil sudah diberitakan kepada Abraham
Isi berita: "Olehmu segala bangsa akan diberkati"
Ini merujuk kepada Yesus Kristus atau Mesias (Galatia 3:29)
Kejadian 12:2-3 adalah berita Injil kepada Abraham dari Allah
Respon Abraham: percaya dengan cara pergi seperti yang difirmankan TUHAN
(Kejadian 12:4)
Apa yang dipercayai Abraham tentang Injil?
Roma 4:20-21 Percaya bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah IA janjikan
Ibrani 11:19 Percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara
orang mati
Kejadian 22:12-14
 Abraham tidak segan-segan untuk menyerahkan anaknya yang tunggal kepada Allah
 Tuhan menyediakan seekor domba jantan sebagai korban pengganti anaknya
 Ada panumpahan darah domba jantan. Ini menunjuk kepada iman Abraham kepada Yesus
Kristus sebagai anak domba Allah
Abraham percaya bahwa tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa
Ibrani 9:22 Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan
Abraham percaya bahwa Allah akan menyediakan Anak Domba sebagai pengganti korban penebus dosa.
Anak Domba Allah itu adalah Yesus Kristus (Yohanes 1:36; Wahyu 5:9,10,12)

Kesimpulan 1:
Melalui respon berupa percaya akan Firman Allah (Injil) Abraham diselamatkan. Ekspresi/ tindakan
percaya Abraham adalah pergi ke tempat yang akan ditunjukkan Tuhan atau menyerahkan diri kepada
masa depan yang direncanakan Tuhan (Ibrani 11:8).
Fokus iman Abraham adalah YESUS KRISTUS dan karya pendamaianNYA di kayu salib.

II. MENGAPA HABEL SELAMAT SEDANGKAN KAIN TIDAK SELAMAT?
'Injil' yang dianut Kain adalah injil atau kepercayaan atau ritual atau agama yang menolak adanya penumpahan darah sebagai pengakuan adanya masalah dosa yang memisahkan antara manusia dengan Allah Pencipta.

Ibrani 9:22 tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.
Iman kepercayaan Kain dinyatakan melalui korban persembahannya kepada Allah
yang tidak ada hubungannya dengan 'darah yang ditumpahkan'.
Kejadian 4:3 Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah
Kejadian 4:4 Habel mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing
dombanya.
Ibrani 11:4 Karena iman Habel mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik
daripada korban Kain.

Iman Habel adalah iman terhadap perlunya manusia didamaikan dengan Tuhan Allah pencipta melalui
korban pendamaian yaitu berupa penumpahan darah anak domba sulung.
Anak domba sulung itu adalah wujud iman Habel kepada janji Allah tentang Yesus Kristus yang akan
disediakan Allah sebagai korban pendamaian atau penebusan dosa.

Kesimpulan 2:
Habel selamat karena iman kepada Yesus Kristus dan karyaNYA di kayu salib bagi pendamaian dirinya
dengan Allah. Kain tidak selamat karena secara sengaja menolak karya pendamaian Allah di dalam Yesus
Kristus, Kain memilih berdamai dengan Allah melalui caranya sendiri tanpa melalui penumpahan darah
anak domba.

III. INJIL ADALAH KESELAMATAN DI DALAM YESUS KRISTUS
Kisah Rasul 4:12 Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Yesus Kristus.
Yohanes 14:6 Yesus adalah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang dapat
sampai kepada Allah Bapa kalau tidak melalui Yesus Kristus.
Yohanes 15:5 Di luar Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa
Yohanes 5:39 Kitab-kitab suci itu memberi kesaksian tentang Yesus Kristus
Yohanes 5:46 Musa menulis tentang Yesus Kristus
Percaya Musa , seharusnya juga percaya kepada Yesus
Ulangan 18:18,19 Yang tidak mendengarkan Yesus akan dituntut partanggungjawabannya oleh Tuhan.
Lukas 24:46,47 Mesias atau Yesus Kristus yang harus menderita dan bangkit dari antara orang mati.
Dalam nama Yesus, berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus
disampaikan kepada segala bangsa.
Yohanes 3:14,15 Yesus yang ditinggikan di tiang gantungan (salib),DIAlah itu yang menyelamatkan
barangsiapa yang memandangnya dan menaruh percaya padaNYA.
Ibrani 10:1 Semua hanya bayangan saja dari keselamatan yang akan datang yaitu keselamatan
di dalam karya pendamaian Yesus di kayu salib.
Ular tembaga buatan Musa bukanlah Injil, walaupun menyelamatkan banyak orang.
2 Raja-raja 18:4 Nehustan bukan Injil tetapi disembah oleh bangsa Israel
Bilangan 21:9 Ular tembaga buatan Musa menyelamatkan yang memandang pada medium
berupa patung ular tembaga itu.

Kesimpulan 3:
Yang menyelamatkan adalah iman kepada Yesus Kristus yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai
Juruselamat dan penebus dosa manusia.
Yang menyelamatkan bangsa Israel dari tulah ular berbisa adalah iman kepada Allah yang telah menyediakan jalan keluar melalui ular tembaga buatan Musa. Ular tembaga buatan Musa tidak menyelamatkan, iman kepada Tuhan lah yang menyelamatkan.
Yang menyelamatkan kita dari kutukan dosa dan maut adalah iman kepada Yesus Kristus dan karya
pendamaianNya, bukan iman kepada kayu salib atau atribut lain yang berhubungan dengan manusia
Yesus. Yesus Kristus yang ditinggikan di atas kayu salib adalah wujud nyata dari gambaran dari Ular Tembaga buatan Musa yang ditinggikan di atas tiang (Yohanes 3:14,15).

IV.INJIL ADALAH BERITA TENTANG KEHADIRAN MESIAS, JURUSELAMAT
MANUSIA MELALUI JANJI KETURUNAN ADAM-ABRAHAM-ISHAK-YAKUBYEHUDA-
DAUD.


Dalam masa Perjanjian Lama kabar baik atau Injil Kerajaan Allah juga diberitahukan sendiri oleh Tuhan
kepada Adam, Abraham, Ishak, Yakub (Israel) dan Daud. Isi berita itu berupa rencana Allah untuk
menghadirkan seorang yang diurapi, yaitu yang diberi tugas khusus sebagai juru slamat manusia dari dosadosanya, seorang juru slamat antara Allah dan manusia, seorang manusia dan sekaligus Tuhan sendiri. Dia itulah manusia Yesus, yang akan lahir secara ajaib, hadir ke dunia melalui garis keturunan jasmani Adam-
Abraham-Ishak-Israel dan Daud.
Kitab perjanjian lama sangat banyak berisi kesaksian-kesaksian, baik kesaksian tokoh-tokoh maupun
kesaksian sejarah yang menunjukkan kekonsistenan Allah dalam mewujudkan rencana ilahi ini. Secara
konsisten Allah menjaga dan melindungi orang-orang yang berhubungan dengan janji atau rencana ini.
Mazmur 33:10,11
Berulangkali Iblis dan kroni manusianya, yaitu para penguasa dunia, berusaha untuk menggagalkan
rencana kehadiran Mesias ini melalui berbagai upaya pembinasaan keturunan para tokoh sentral dari janji
ini, juga melalui upaya pencampuran benih kudus dengan benih lain melalui perkawinan campur dengan
keturunan non Israel, tetapi Tuhan selalu bertindak menggagalkan.
Ezra 9:2
Percampuran benih kudus bangsa Israel melalui kawin campur dengan penduduk negeri adalah perbuatan
tidak setia.
Nehemia 13:23-27
Melalui Nehemia kemurnian dan kekudusan bangsa Yahudi dipelihara dan dipulihkan sebagai perwujudan
iman terhadap rencana mesias dari keturunan bangsa Yahudi.
Injil atau kabar baik tentang rencana kehadiran Mesias melalui garis keturunan jasmani Adam - Abraham -
Ishak - Israel - Daud dapat kita temui dari referensi ayat Firnan Tuhan berikut:
Kejadian 3:15
Keturunan perempuan (Hawa) akan meremukkan kepala Iblis. Ini menunjuk kepada Yesus Kristus
sebagai keturunan manusia yang akan meremukkan kepala Iblis dalam karya Nya di atas kayu salib.
Kejadian 12:1-3
Tuhan akan memberkati orang-orang yang memberkati Abraham, dan Tuhan akan mengutuk orangorang
yang mengutuk Abraham. Barangsiapa memberkati atau mendukung atau berpihak pada rencana ilahi itu, akan diberkati dan selamat tetapi barangsiapa mengutuk atau menentang atau bersikap memusuhi terhadap rencana ilahi itu, akan dikutuk dan dibinasakan oleh Allah.
Kejadian 15:4
Tuhan menegaskan bahwa penggenapan janjiNya seperti yang tertuang dalam kejadian 12:1-3 adalah
melalui garis keturunan anak kandungnya dengan Sara istrinya bukan dari garis keturunan istri lain.
Kejadian 21:12
Yang disebut keturunan Abraham yang memegang janji itu adalah yang berasal dari Ishak bukan dari
anak yang lain.
Kejadian 26:3-5
Tuhan memberikan Injil yang sama seperti yang disampaikannya kepada Abraham ayahnya. Isi berita
adalah:"Oleh keturunanamu semua bangsa dibumi akan menadapat berkat".
Jika ini dilihat dari Galatia 3:8,29 janji ini menunjuk kepada rencana kehadiran mesias, yaitu Yesus
Kristus melalui garis keturunan Ishak.
Kejadian 28:13-15
Tuhan memberitakan Injil yang sama seperti yang disampaikannya kepada Abraham dan Ishak
leluhurnya. Isi berita:"Olehmu segala keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat".
Jika ini dilihat dari Galatia 3:8,29 janji ini menunjuk kepada rencana kehadiran mesias, yaitu Yesus
Kristus yaitu melalui garis keturunan Yakub (Israel).
Kejadian 49:9, 10
Melalui Yakub (Israel), Allah menyatakan bahwa garis keturunan yang akan melahirkan Mesias yaitu
Yesus Kristus, adalah melalui keturunan suku Yehuda. Dari sinilah, Yesus Kristus juga dijuluki sebagai
Singa dari Yehuda (Wahyu 5:5).
Matius 22:42-46
Yesus Kristus atau Mesias jelas dituliskan dalam kitab suci bahwa Dia adalah anak atau keturunan Daud.
Mazmur 110:1-4
Tuhan kembali menegaskan bahwa Mesias akan datang ke dunia sebagai keturunan Daud secara jasmani.
Kitab Ester adalah catatan sejarah bangsa Yahudi yang sangat jelas menunjukkan betapa Tuhan konsisten
menjaga kelangsungan hidup bangsa Yahudi dari upaya pembasmian etnis Yahudi oleh penguasa yang
bernama Haman.
Lukas 16:31
Dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus menyatakan bahwa Injil Kerajaan Allah yang mendatangkan
keselamatan kekal sudah diberitakan dan tertulis jelas dalam seluruh Kitab Suci (Perjanjian Lama). Siapa
yang tidak percaya kesaksian atau ajaran Perjanjian Lama tentang Yesus Kristus, juga tidak akan percaya
jika berhadapan langsung dengan DIA yang telah bangkit dari antara orang mati.
Percaya yang mendatangkan keselamatan itu tidak dikehendaki dari melihat mujizat, tetapi dari respon
percaya ketika mendengar berita Injil, baik yang diajarkan di seluruh Kitab Suci (Perjanjian Lama) maupun
melalui pemberitaan dan ajaran para pengikut Kristus yang berdasarkan kepada Kebenaran Firman Tuhan
(PL dan PB).
Efesus 1:13,14
Ketika kamu mendengar Injil dan percaya, dimeteraikan oleh Roh Kudus. Kebenaran tentang Yesus Kristus adalah pusat pemberitaan dan ajaran di seluruh Kitab Suci adalah konsisten dengan pernyataan Yesus di Yohanes 5:39,40.

Kesimpulan 4:
Respon percaya kepada Injil pada masa Perjanjian Lama adalah berupa penyerahan diri kepada masa
depan dan rencana kehadiran Mesias atau Yesus Kristus melalui garis keturunan Adam-Abraham-Ishak-
Yakub-Daud. Barangsiapa memihak dan memutuskan ikut dalam penggenapan rencana ilahi diatas, ia
selamat dan diberkati. Sebaliknya, barangsiapa menentang dan berusaha menggagalkan penggenapan
rencana ilahi di atas, ia tidak selamat dan dikutuk.

Studi Kasus:
Mengapa Rahab dan Rut selamat?
Rahab adalah seorang perempuan sundal dan bangsa kafir, tetapi memperoleh keselamatan kekal dan
bahkan namanya terdaftar sebagai nenek moyang secara jasmani dari Yesus Kristus sang Mesias. (Yosua 2,
Matius 1:5, Ibrani 11: 31)
Rut adalah seorang perempuan Moab, tetapi memperoleh keselamatan kekal dan bahkan namanya
terdaftar dalam silsilah Yesus Kristus. (Rut 1:4, Matius 1:5)

V. INJIL YANG DITERIMA DAN YANG DIBERITAKAN OLEH RASUL PAULUS
Dalam Galatia 1:6-10, Rasul Paulus menyatakan bahwa ada yang memberitakan injil yang lain, yang berbeda, yang sebenarnya bukan Injil. Sementara Rasul Paulus yakin bahwa Injil yang diberitakannya adalah Injil yang sesungguhnya. Injil seperti apakah yang Rasul Paulus katakan sebagai "Injil yang telah kami beritakan kepadamu" atau sebagai Injil Kristus itu?
Galatia 3:1
Yesus Kristus yang telah disalibkan
1 Korintus 2:2
Yesus Kristus, yaitu Dia yang telah disalibkan
1 Korintus 15:1-4
Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci Kristus telah dikuburkan, dan Ia telah
dibangkitkan pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci
2 Timotius 2:8
Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud
Roma 1:1-3
Tentang Anak Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud
Kisah Para Rasul 26:23
Bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara
orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain.
Tampak dalam referensi ayat Firman Tuhan di atas, bahwa Injil yang diterima dan diberitakan oleh Rasul
Paulus sangat jelas, tegas dan sederhana: tentang Yesus Kristus yang telah disalibkan dan bangkit dari
antara orang mati!
Yang meresponi berita di atas dengan percaya, maka ia dimeterai oleh Roh Kudus. Efesus 1:13,14. Inilah
yang dimaksud oleh Alkitab dengan dibabtis oleh Roh Kudus, yaitu babtisan (arti rohani) yang dilakukan
oleh Roh Kudus kepada setiap orang yang percaya pada waktu mendengar Injil diberitakan.
Selebihnya mengenai kehidupan yang berdisiplin dan berbuah Roh, adalah merupakan proses
pertumbuhan rohani yang didasarkan kepada keintiman hubungan pribadi dengan Kristus setiap hari dan
ketaatan akan Firman Tuhan. (2 Timotius 3:16; Yohanes 14:21; Yohanes 15:3; Galatia 5:16,17)

Injil lain atau yang berbeda dari yang diberitakan oleh Paulus adalah BUKAN Injil
Galatia 2:16
Dibenarkan atau diselamatkan karena melakukan hukum Taurat
Galatia 3:2-5
Menerima Roh Kudus karena melakukan hukum Taurat
Galatia 4:9-11
Memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.
Galatia 5:2-4
Harus menyunatkan diri
Kolose 2:16-18
Ajaran mengenai makanan dan minuman. Ajaran mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat.
Ibadah kepada malaikat dan berkanjang pada penglihatan-penglihatan.
Roma 14:17
Soal makanan dan minuman. Bahwa kalau tidak makan dan minum sesuatu tidak masuk Kerajaan Allah.
Kesimpulan 5:
Injil adalah tentang Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit dari antara orang mati untuk karya pendamaian antara Allah yang maha kudus dengan manusia berdosa.
Injil adalah bukan tentang harus mengikuti ritual makan dan minum sesuatu, juga bukan soal mengikuti aturan ritual keagamaan (sunat, sabat, hari raya, dll)
Menerima Roh Kudus adalah karena sikap meresponi berita Injil dengan percaya, bukan karena melakukan
ritual keagamaan apapun.

VI.KESIMPULAN TENTANG INJIL
Allah memberitakan dan melaksanakan rancangan keselamatan melalui jalur keturunan Adam-Abraham-
Ishak-Daud-Yesus Kristus (Mesias).
Respon iman kepada Injil: mengikatkan diri kepada penggenapan rencana Allah bagi keselamatan bangsa-bangsa melalui jalur saluran berkat keselamatan.
Adam - Abraham - Ishak - Daud - Yesus Kristus - saya - orang lain yang percaya melalui kesaksian saya -
orang lain lagi demikian seterusnya menuju perluasan ke banyak orang (bangsa).

VII. PENUTUP
Saya bersyukur kepada Tuhan bisa membagikan tentang 'journey' saya dalam mencari dan memahami Injil
Yesus Kristus, yang ternyata semakin indah, semakin dalam, semakin luas, semakin menarik.....dan semakin
banyak peluang bagi siapa saja untuk mendapatkannya....puji Tuhan!
Saya mengakhiri dengan suatu kesimpulan dari semua kesimpulan tentang Injil... atau bisa dikatakan
kesimpulan tentang esensi dari kabar baik Injil.
Esensi berarti tidak boleh tidak, harus dialami semuanya, walau tidak berarti harus dipahami atau dimengerti
semuanya.
Bisa jadi selama ini kita mengalami esensi Injil tetapi karena pengaruh indoktrinasi dari denominasi kita
masing-masing, maka apa yang kita ekspresikan dengan kata-kata tentang Injil, tidak sama dengan apa yang
kita alami, bisa lebih sedikit (dikurangi) atau bisa lebih banyak (ditambah-tambahi), sehingga menimbulkan
kesan atau pemahaman yang salah tentang Injil yang kita alami. Lalu terjadilah kemungkinan memberitakan
"Injil yang lain", yaitu lain dengan apa yang kita alami.
Sekarang ijinkan saya membagikan esensi Injil, setelah melakukan survey dari seluruh bagian Alkitab,
Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru:
1. Injil itu kabar baik tentang pengampunan, tentang pendamaian....rekonsiliasi dengan Sang Pencipta.
Lukas 24:46,47
2. Injil itu kabar baik tentang kemerdekaan dari perbudakan dosa. Yohanes 8:34-36
3. Injil itu kabar baik tentang HOPE atau pengharapan akan masadepan hidup dalam Janji Allah dan
penggenapannya. Matius 6:25-34. Galatia 3:29

Menerima Injil dan mengalami lahir baru artinya bukan menerima secara intelektual atau emosional atau
ritual, tetapi mengalami secara pribadi 3 esensi Injil: diampuni dan mengampuni (hubungan-hubungan yang
dipulihkan), menjalani kehidupan baru yang menang terhadap dosa dan kebiasaan buruk dan kehidupan baru
yang berpengharapan dalam masadepan pengenapan janji-janji Allah.

Injil ternyata bukan hanya soal sorga dan neraka, bukan soal keselamatan pribadi, bukan soal paham doktrin
yang tegas... tetapi jauh lebih luas dan lebih dalam... dan lebih indah dari itu..... soal pendamaian sejati, soal
kemerdekaan sejati dan soal hidup yang berpengharapan dalam masa depan rancangan Allah.
Kalau masih mengalami 'salah satu' atau 'salah dua' dari TIGA esensi Injil, maka perlu interaksi lebih dalam dan lama lagi dengan Injil, agar akhirnya benar-benar mengalami Injil.... dan memberitakan (memancarkan) Injil dengan gairah seumur hidupnya....
Kiranya Tuhan menyempurnakan dan mencerahkan kita semua, bagi perluasan Injil-Nya.